SIFATILMU ALLAH - Sifat Ilmu Allah - tahun 5 - SIFAT WAHDANIYYAH - DALIL SIFAT WAHDANIYYAH - اَلأَعْدَادُ وَالْأَرْقَامْ (NOMBOR) - SIFAT-SIFAT ALLAH ( SAMA' ) Sifat wajib Allah: Sifat Ilmun Perkataan yang hilang. oleh Qamarulariffin0. Sifat-Sifat 20 Allah Carian perkataan. oleh G72034002 *Kuiz Sifat-sifat Allah
loading...Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam satu kitabnya menerangkan awal mula penciptaan. Beliau mengupas rahasia Ilahi dan ilmu Laduni yang jarang dibahas di kajian-kajian umum. Foto/dok SINDOnews Permulaan penciptaan termasuk salah satu ilmu yang jarang diungkap ke publik. Siapa sebenarnya yang pertama kali diciptakan oleh Tuhan seluruh alam, Allah 'Azza wa Jalla. Benarkah Nabi Adam atau 'Arasy 'Arsy atau langit dan bumi? Mari kita simak keterangan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam karyanya "Sirrul Asror". Syekh Abdul Qadir Al-Jilani 470-561 H merupakan sosok ulama besar yang dijuluki Sulthonul Auliya. Beliau menguasai banyak ilmu di antaranya ilmu tauhid, fiqih, Hadis dan ilmu makrifat sehingga banyak ulama berguru padanya. Salah satu karyanya adalah Kitab Sirrul Asror. Kitab ini menyingkap rahasia Ilahi dan ilmu Laduni. Tidak banyak ulama yang dapat menyingkap rahasia langit dan bumi. Syekh Abdul Qadir Jilani menerangkan bahwa Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan "Nur Muhammad" dari cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam Hadis Qudsi Dia berfirman "Aku ciptakan ruh Muhammad daripada Nur Wajah-Ku". Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabdanya "Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada awalnya diciptakan-Nya sebagai ruh suci". "Mula-mula Allah ciptakan Al-Qalam pena". "Mula-mula Allah ciptakan akal". Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan permulaan itu ialah penciptaan hakikat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kebenaran tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah. Dia dinamakan nur, cahaya suci, kerena dia dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat jalal Allah. Allah Yang Maha Tinggi berfirman قَد جاءَكُم مِنَ اللَّهِ نورٌ وَكِتٰبٌ مُبينٌ"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan." QS Al-Maaidah Ayat 15Dia dinamakan akal yang meliputi akal universal karena dia telah melihat dan mengenali segala-galanya. Dia dinamakan Qalam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf. Ruh Muhammad adalah zat atau hakikat kepada segala kejadian, permulaan dan kenyataan alam maya. Baginda Nabi menyatakan hal ini dengan sabdanya "Aku dicipta dari Allah dan sekalian yang lain dari aku".Allah menciptakan sekalian ruh-ruh dari ruh baginda Nabi di dalam alam kejadian yang pertama, dalam bentuk yang paling baik. "Muhammad" adalah nama semua kemanusiaan di dalam alam arwah. Beliau adalah sumber, asal usul dan kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya. 'Arasy Diciptakan Setelah Nur MuhammadEmpat ribu tahun setelah diciptakan cahaya Muhammad, Allah baru menciptakan 'Arasy dari cahaya mata Muhammad. Kemudian Allah ciptakan makhluk yang lain dari 'Arasy. Kemudian Dia hantarkan ruh-ruh turun kepada peringkat penciptaan yang paling rendah, kepada alam kebendaan, alam jirim dan badan. ثُمَّ رَدَدنٰهُ أَسفَلَ سٰفِلينَ"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya neraka." QS at-Tin ayat 5 Allah menurunkan cahaya itu dari tempat ia diciptakan, dari alam lahut, yaitu alam kenyataan bagi Zat Allah, bagi keesaan, bagi wujud mutlak, kepada alam nama-nama Ilahi, hakikat sifat-sifat Ilahi, alam bagi akal asbab milik ruoh yang meliputi ruh universal. Di sana Dia pakaikan ruh-ruh itu dengan pakaian cahaya. Ruh-ruh ini dinamakan "ruh pemerintah". Dengan berpakaian cahaya mereka turun kepada alam Malaikat. Di sana mereka dinamakan "ruh ruhani". Kemudian Dia arahkan mereka turun kepada alam kebendaan, alam jirim, air dan api, tanah dan angin dan mereka menjadi "ruh manusia". Kemudian dari dunia ini Dia ciptakan tubuh yang berdaging, berdarah. مِنها خَلَقنٰكُم وَفيها نُعيدُكُم وَمِنها نُخرِجُكُم تارَةً أُخرىٰ"Dari bumi tanah itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain". QS Ta Ha ayat 55Setelah melalui tingkatan ini Allah memerintahkan ruh-ruh supaya memasuki badan-badan dan dengan kehendak-Nya mereka pun سَوَّيتُهُ وَنَفَختُ فيهِ مِن روحى فَقَعوا لَهُ سٰجِدينَ"Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh ciptaan Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya..." QS Shad Ayat 72 Sampai masanya ruh-ruh itu terikat dengan badan, dengan darah dan daging dan lupa kepada asal usul kejadian dan perjanjian mereka. Mereka lupa tatkala Allah ciptakan mereka pada alam arwah dan telah bertanya kepada mereka "Adakah aku Tuhan kamu? Mereka telah menjawab "Iya, bahkan!"
Seandainyatabir ini telah terbuka, maka akan terlihatlah segala yang tersembunyi. Pintu Khasaf merupakan pintu penghubung antara alam sadar dan alam bawah sadar akan menuntun orang untuk memahami alam yang ada diluar dirinya seperti alam gaib yang menyimpan begitu banyak misteri yang hanya dengan ilmu Allah SWT sajalah yang akan terbuka
Ilustrasi mengimani sifat wajib Allah. Foto FreepikSifat wajib Allah adalah sifat yang sudah pasti dimiliki oleh Allah SWT sebagai bentuk kesempurnaan bagi-Nya. Sifat-sifat wajib tersebut hanya ada pada Allah dan tidak ada satu pun yang menyamai dan Taofik Yusmansyah dalam buku Aqidah Akhlak, Allah adalah Khalik, Zat yang menciptakan, yang memiliki sifat yang tidak sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya. Allah tidak mungkin dapat dibayangkan rupa, bentuk, ciri-ciri, dan gambaran untuk Allah ini hanya dapat diyakini melalui keyakinan dan akal sehat, berdasarkan petunjuk dari dalil-dalil yang bersumber pada Alquran dan hadits. Salah satu dalilnya ada dalam riwayat berikut ini“Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu,” HR. Ahmad.Sifat wajib Allah berdasarkan jumhur ulama, ada sekitar 20 sifat, tujuh di antaranya adalah sebagai penguat dari tujuh sifat yang lain. Berikut akan dijabarkan sifat wajib Allah beserta Wajib Allah dan DalilnyaIlustrasi berdoa. Foto FreepikWujud artinya ada. Maksudnya, adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan-Nya, tetapi Dia memang ada dengan sendirinya. Pada hakikatnya, keyakinan terhadap adanya Allah bagi manusia terjadi ketika manusia itu secara naluriah, manusia sejak dilahirkan selalu membutuhkan perlindungan atau pertolongan yang sifatnya mutlak. Kecenderungan mencari perlindungan ini disebut religious instinct atau insting adalah sesuatu yang gaib. Akal manusia tidak mungkin dapat memikirkan-Nya. Oleh sebab itu, Rasulullah melarang orang yang berusaha memikirkan dan mencari hakikat dari keberadaan bersabda “Pikirkanlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu memikirkan hakikat Zat Allah, karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.” HR. Abu Asy-Syaikh.Qidam artinya dahulu. Maksudnya bahwa Allah itu terdahulu dan tidak didahului oleh sesuatu. Manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan alam semesta ini dibuat serta dari bahan apa dan bagaimana proses pasti adalah bahwa alam semesta ini baru ada setelah diciptakan oleh Dia Sang Maha Pencipta. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 3, yang artinya “Dialah Yang Awal, Yang Akhir.”Baqa artinya kekal. Allah itu kekal, berbeda dengan makhluk-Nya yang semuanya berproses menuju kepada kehancuran atau kebinasaan. Misalnya manusia, dari janin dalam kandungan, kemudian dilahirkan menjadi bayi, lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, tua dan pada waktunya akan yang demikian itu merupakan sunnatullah atau hukum alam. Jadi, semua makhluk berubah-ubah, berproses menuju kehancuran. Sementara Allah sebagai pencipta makhluk bersifat kekal, tidak berubah-ubah. Sebagaimana firman Allah yang artinya “Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” QS. Al Qasas 88.4. Mukhalafatuhu lil-HawadisiMukhalafatuhu lil-hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Telah ditegaskan dalam berbagai ayat Alquran dan hadits bahwa tidak ada satu pun makhluk yang dapat menyamai Allah Muslim dituntut untuk meyakini bahwa tidak mungkin Allah Yang Maha Pencipta sama dengan makhluk ciptaan-Nya, baik Zat-Nya maupun sifat-sifatnya. Alquran menegaskan yang artinya “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” QS. Asy-Syura 11.Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri. Maksudnya adalah Allah tidak membutuhkan bantuan apa pun dan dari siapa pun. Sebagaimana firman-Nya dalam surah yang rtinya “Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang Mahakaya tidak memerlukan sesuatu, Maha Terpuji.” QS. Fatir 15.Ilustrasi mengimani sifat wajib Allah. Foto FreepikWahdaniyyah artinya Maha Esa. Allah adalah satu satunya Tuhan bagi seluruh umat. Tidak mungkin ada dua atau bahkan lebih dari satu Tuhan, karena akan menimbulkan malapetaka. Allah berfirman “Seandainya pada keduanya di langit dan di bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu saja keduanya telah binasa.” QS. Al-Anbiya 22.Quadrat artinya kuasa. Banyak sekali bukti tentang kekuasaan Allah, antara lain adanya jagat raya yang terdiri dari berjuta bintang dan planet yang selalu bergerak teratur tanpa terjadi manusia yang sejak Nabi Adam hingga sekarang sudah miliaran jumlahnya, tetapi tidak ada dua orang manusia pun yang persis sama. Dua contoh tersebut adalah bukti Mahakuasanya tidak mungkin peristiwa yang sangat rumit dan luar biasa itu dikendalikan oleh Zat yang memiliki kelemahan. Firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 27 “Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu.” QS. Al-Ahzab 27.Iradat artinya berkehendak. Allah bebas menentukan kehendak atau kemauan-Nya tanpa ada apa dan siapa pun yang dapat memerintah atau sesuatu yang diciptakan Allah adalah atas kehendak-Nya, bukan karena terpaksa atau tidak sengaja. Dalam Alquran diterangkan yang artinya “Mahakuasa Melakukan apa yang Dia kehendaki.” QS. Al-Buruj 16.Ilmu artinya mengetahui. Bagi Allah, untuk menciptakan sesuatu tidak perlu belajar. Sebab, Allah telah memiliki ilmu yang Mahalengkap. Ilmu Allah bersifat menyeluruh, Mahaluas dan sesuatu, baik yang lahir maupun yang gaib tak lepas dari pengetahuan-Nya. Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. Al-Mujadalah 7.Hayat artinya hidup. Hidupnya Allah tidak sama dengan hidup makhluk-Nya. Manusia dan binatang memerlukan jantung yang berdenyut, darah yang mengalir, tulang, daging, urat, dan sebagainya untuk hidup tidak memerlukan sesuatu. Allah Maha Hidup. Dia hidup sebagaimana mestinya Dia ada tanpa didahului oleh tidak ada atau tidak hidup. Dan hidup Allah tanpa berkesudahan. Alquran menegaskan yang artinya“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup. Yang terus-menerus mengurus makhluk Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.” QS. Al-Baqarah 255.Ilustrasi berdoa. Foto FreepikSama artinya bersifat mendengar. Semua suara, baik yang nyaring, samar, bahkan yang tidak terdengar sama sekali oleh manusia pasti didengar Allah. Allah mendengar tidak memerlukan alat pendengar seperti manusia atau makhluk berfirman yang artinya “Allah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus-terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." QS. An-Nisa' 148.Basar artinya melihat. Allah melihat segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang tersembunyi, tanpa bantuan alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada batasnya. Teknologi manusia yang paling canggih pun tidak mungkin dapat melihat Allah. Alquran menegaskan dalam surat Al Isra ayat 1, yang artinya "Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Tentu saja cara Allah berkata-kata tidak sama dengan cara manusia berkata-kata. Dengan sifat ini, Allah berkomunikasi dengan hamba yang akan berkomunikasi dengan bahasa-Nya yang disebut kalamullah atau firman Allah. Dalam surah An-Nisa' ayat 164 disebutkan “Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.”Qadiran artinya Mahakuasa. Sesungguhnya Allah Zat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Sifat qadiran Allah SWT tertulis dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 20 yang artinya“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.”Muridan artinya Maha Berkehendak. Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Kehendak Allah SWT bersifat mutlak dan tidak terbatas. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Hud ayat 107 berikut“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”Aliman artinya Maha Mengetahui. Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Allah SWT maha mengetahui tanpa batasan dan tidak tertandingi oleh zat apa pun. Sifat ini tertulis dalam Alquran surat An Nisa’ Ayat 176. Ilustrasi mengajari anak sifat wajib Allah. Foto FreepikHayyan artinya Mahahidup. Sesungguhnya Allah Zat Yang Mahahidup, hidup selamanya dan tidak akan mati. Allah SWT hidup kekal dan abadi tidak terbatas oleh waktu, keadaan, dan tempat karena Allah SWT maha firman-Nya “Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” QS. Al Furqan 58.Sami'an artinya Maha Mendengar. Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mendengar atas segala sesuatu. Pendengaran Allah SWT tidak terbatas dan terhalang oleh apa SWT berfirman “Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam, sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.” QS. Al Baqarah 256.Basiran artinya Maha Melihat, Sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Melihat atas segala sesuatu. Tidak ada satu hal apa pun yang bisa lepas dari pengawasan Allah SWT meskipun sudah tersembunyi menegaskan yang artinya “Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. Al Hujurat 18.Mutakalliman artinya Maha Berkata-kata. Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Berkata-kata atau Maha Berfirman. Bukti Allah SWT berfirman adalah hadirnya Alquran sebagai pedoman umat muslim di seluruh dunia. Dalam surah An-Nisa' ayat 164 disebutkan “Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.”Pengelompokan Sifat Wajib AllahSifat-sifat wajib bagi Allah di atas dibagi oleh para ulama tauhid menjadi empat bagian. Di antaranya adalah seperti yang dijelaskan dalam buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah, berikutSifat nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Zat Allah. Sifat Sebuah. nafsiyah ini hanya satu, yaitu salbiyah, yaitu sifat-sifat yang meniadakan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi Allah. Sifat salbiyah ini adalah Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil hawadiši, Qiyamuhu binafsihi, dan ma'ani, yaitu sifat-sifat yang berhubungan dengan perbuatan Allah. Sifat ma'ani adalah Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Basar, ma'nawiyah, yaitu sifat-sifat yang berkaitan erat dengan sifat-sifat ma'ani. Sifat-sifat ma'nawiyah ini tidak dapat berdiri sendiri karena setiap ada sifat ma'ani pasti ada sifat ma'nawiyah. Sifat-sifat ma'nawiyah ini adalah Qadiran, Muridan, 'Aliman, Hayan, Sami'an, Basiran, dan sifat wujud Allah?Apa yang dimaksud dengan sifat wajib bagi Allah?Salah satu sifat wajib bagi Allah adalah Mukholafatul lil Hawaditsi apa artinya?
Sungguh Al Quran begitu banyak menyimpan ilmu dan teknologi. Beberapa ayat saya mencoba gali dengan keterbatasan ilmu. alhamdulillah akhirnya saya mampu "menggali" ilmu tersebut. Ilmu dimaksud baru hanya berkaitan dengan bidang yang saya sukai, yakni teknologi robot. Kita bisa mengkaitkan dengan bidang disiplin ilmu apa pun yang kita sukai.
Menyembunyikan ilmu yang telah Allah turunkan merupakan perbuatan terlarang. Allah akan melaknatnya. Begitu pula semua makhluk. Pada Hari Kiamat Allah akan mengikat mulutnya dengan tali kekang dari api Neraka. Allah Ta’ala berfirman اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالْهُدٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الْكِتٰبِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَلْعَنُهُمُ اللّٰهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللّٰعِنُوْنَ “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al-Kitab, mereka itu dilaknati oleh Allah dan dilaknati pula oleh semua makhluk yang dapat melaknati.“ QS al-Baqarah 159 Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ، أَلْجَمَهُ اللَّهُ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu ia menyembunyikannya, niscaya Allah akan mengikat mulutnya dengan tali kekang dari api Neraka pada Hari Kiamat.” Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, ath-Thayalisi, Ibnu Abi Syaibah, al-Baghawi, dan al-Hakim Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ كَتَمَ عِلْمًا، أَلْجَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ “Barangsiapa menyembunyikan ilmu, Allah akan mengikat mulutnya dengan tali kekang dari api Neraka pada Hari Kiamat.” Hadis hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan al-Khathib al-Baghdadi Kandungan Hadis 1️⃣ al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadir, “Hadis ini berisi sangsi hukum atas sebuah dosa, karena sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dari ahli kitab agar mereka mengajarkan ilmu kepada manusia dan tidak menyembunyikannya. Hal itu merupakan anjuran untuk mengajarkan ilmu, sebab tujuan menimba ilmu adalah menyebarkannya dan mengajak manusia kepada kebenaran. Orang yang menyembunyikan ilmu pada hakikatnya telah membatalkan tujuan ini. Ia amat jauh dari sifat orang yang bijaksana dan mutqin kokoh ilmunya. Oleh karena itu, balasannya adalah diikat atau dikekang, seperti hewan yang dikendalikan dengan tali kekang. Ia dikekang dari apa yang dikehendakinya. Karakter seorang alim adalah mengajak manusia kepada kebenaran dan membimbing mereka kepada jalan yang lurus.” 2️⃣ al-Baghawi menukil perkataan al-Khaththabi dalam Syarhus Sunnah, “Ilmu yang tidak boleh disembunyikan adalah ilmu yang harus diajarkan kepada orang lain dan hukumnya fardu ain. Misalnya Seorang kafir ingin memeluk Islam. Ia berkata, “Ajarilah aku Islam!” Orang yang berilmu yang dimintai penjelasan tidak boleh menahan jawabannya. Seseorang baru saja masuk Islam. Ia belum dapat mengerjakan salat dengan baik, sementara waktu salat sudah tiba. Ia berkata, “Ajarilah aku cara mengerjakan salat.” Orang yang diminta tidak boleh menyembunyikan ilmunya. Seseorang datang meminta fatwa tentang halal dan haram. Ia berkata, “Berilah aku fatwa! Bimbinglah aku.” Dalam perkara ini kamu tidak boleh menahan jawabannya. Barangsiapa menyembunyikan ilmu dengan menahan jawaban, ia telah berdosa. Ia berhak mendapat ancaman tersebut. Namun, tidak demikian jika ilmu yang ditanyakan adalah ilmu yang tidak wajib dan tidak mesti diketahui oleh orang lain. Wallaahu a’lam.” Baca juga HARAM MENGAMBIL KHAMAR SEBAGAI OBAT Baca juga HARAM MELAKUKAN PENGOBATAN DENGAN BENDA-BENDA HARAM Syekh Salim bin Ied-al-Hilali Serba-Serbi
6 Ilmu Bayaan. Yaitu ilmu yang mempelajari makna kata yang zahir dan yang tersembunyi, juga mempelajari kiasan serta permisalan kata. 7. Ilmu Badi'. Ilmu yang mempelajari keindahan bahasa. Ketiga bidang ilmu di atas juga disebut sebagai cabang ilmu Balaghah yang sangat penting dimiliki oleh para ahli tafsir.
DanAllah tidak akan menyia-nyiakan iman kalian. (Al-Baqarah:143) Yaitu iman kalian kepada kiblat yang terdahulu, dan kepercayaan kalian kepada Nabi kalian serta mengikutinya menghadap ke arah kiblat yang lain (Ka'bah). Dengan kata lain, Allah pasti akan memberikan pahala keduanya. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada
TauhidAsmaa' dan Sifat. Tauhid Asma' was Shifat merupakan bagian dari mentauhidkan (mengesakan) Allah dalam akidah Islam. Tauhid ini merupakan bentuk penerapan pengesaan dari makhluk terhadap Allah mengenai nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, yang mana nama-nama dan sifat-sifat ini telah diatributkan oleh-Nya sendiri.
AbdulCholiq: Ikut kehendak "YANG PUNYA KEHENDAK",. Albert YAMAS : ayah,tidak DIKENALI disini sama ada orang2 disekelilingnya tidak akan mengetahui bahwa dia mempunyai ilmu yang sangat tinggi. seperti ayah yang sebelum diberi tugasan untuk mengajar ilmu ini,tidak ada satu orangpun tahu bahwa ayah mempunyai pemahaman ketuhanan yang amat di artikan begitu ya ayah?
vOIXRZ2. lra533div1.pages.dev/69lra533div1.pages.dev/189lra533div1.pages.dev/156lra533div1.pages.dev/151lra533div1.pages.dev/21lra533div1.pages.dev/83lra533div1.pages.dev/20lra533div1.pages.dev/273
ilmu allah yang tersembunyi